Majas adalah
bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu/kemampuam
memililih kata-kata dan memandukan kata-kata dengan kata untuk memberi bentuk
pada lukisan/deskripsi sehingga menjadi lebih hidup dan menimbulkan kiasan yang
lebih mendalam.
Jenis Majas:
1.
Majas
perbandingan
a.
Asosiasi
(simile) adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi
sengaja dianggap sama.
Majas ini ditandai dengan
banyak, bagaikan, seumpama, seperti, baik, laksana.
Contoh :
Ø Semangatnya keras bagaikan baja
Ø Wajahnya bagai bulan purnama
Ø Hatinya pucat bagai mayat
Ø Mukanya pucat bagai mayat
Ø Pikirannya kusut seperti benang
dilanda ayam
Ø Hatinya lembut bagaikan sutera
Ø Wajahnya muram bagai bulan kesiangan
Ø Seperti menggarami lautan
Ø Ibarat pungguk (burung elang/burung
hantu) merindukan bulan (sangat
merindukan kepada kekasihnya)
Ø Sebagai mecari jarum dalam jerami
b.
Metafora
adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara dan pada perbandingan secara
implisit tanpa kata pembanding/perbandingan langsung suatu benda dengan benda
lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh :
Ø Dia dianggap anak emas majikannya
Ø Perpustakaan adalah gudang ilmu
Ø Raja siang keluar dari ufuknya
Ø Buah tangan yang kubawakan sangat
berkesan untukku (oleh-oleh)
Ø Ibu tidak ingin kelak kamu hanya menjadi
sampah masyarakat (pengganggu ketertiban umum)
Ø Raja siang baru saja keluar dari
peraduan (matahari)
Ø Raja siang bersinar di ufuk timur
(matahari)
Ø Pancasila akan hidup subur dalam taman
sari menulis bertuhan
Ø Dewi malam keluar dari peraduannya
Ø Semangatnya membaja untuk mencapai
cita-cita
c.
Pesonafikasi
ialah majas perbandingan yang benda-benda secara tidak bernyawa seolah-olah
memiliki sifat seperti manusia.
Contoh :
Ø Badai mengamuk dan merobohkan rumah
penduduk
Ø Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai
Ø Awan hitam menebal diiringi halilintar
bersahut-sahutan
Ø Bel sekola memanggu-manggu para siswa
untuk masuk ruangan
Ø Embun menari diatas daun
Ø Guntur bersahutan-sahutan pada tengah
derasnya hujan
Ø Burung-burung bernyanyi menanti pagi
tiba
Ø Menjerit peluit kereta malam
Ø Bulan bersembunyi di balik awan
Ø Awan hitam menebal diiringi halilintar
bersahut-sahutan
Ø Ombak berkejaran menuju pantai yang
indah itu
Ø Tatapan matanya menjeritkan
penderitaan
Ø Angin berbisik, membelai gadis itu
Ø Hujan mencerahkan kakinya di bumi
Ø Hatinya berkata bahwa perbuatan itu
tak boleh dilakukannya
Ø Pagi itu pucuk-pucuk telah menggeliat
ditempat cahaya mentari
Ø Angin berbisik membelai mukanya
d.
Alegori
mengandung ajaran moral dan kebenaran ialah majas perbandingan yang bertautan
satu sama lain dalam kesatuan yang utuh/perbandingan keadaan/peristiwa dengan
beberapa kiasan yang membentuk suatu kesatuan.
Contoh :
Ø Hati-hati dalam mendayung bahtera
rumah tangga, mengarungi lautan kehidupan yang penuh dengan badai dan
gelombang. Apabila suami istri, antara nahkoda dan juru mudinya itu seia sekata
dalam melayarkan bahteranya, niscaya ia akan sampai ke pulau tujuan
Ø Setiap insan didunia ini akan
mengalami topan dan badai dalam kehidupan
Ø Agama adalah komps kita dalam
mengarungi samudra kehidupan
Ø Dua mempelai itu akan meniti bahtera
yang baru
Ø Mendayung bahtera hidup
Mendayun bahtera hidup
(perbandingan yan utuh dan menyeluruh bagi seseorang dalam rumah tangga,
bahtera merupakan perbandingan dari rumah tangga sedang pengemudi dan awaknya
merupakan perbadingan dari suami istri.
e.
Tropen
atau majas yang menggunakan kata-kata tepat dan sejajar artinya dengan
pengertian yang dimaksud membandingkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan lain
atau perbuatan lain yang mempunyai pengertian sejalan.
Contoh :
Ø Kemarin dia terbang ke Bandung
Ø Ia mengubur dirinya saja, lalu tiada
terdengar lagi suaranya
Ø Kemarin dia terbang menuju Timor-Timur
Ø Setiap malam ia menjual secara utuh
nafkah anak isitrinya.
Ø Pikirannya melambung di bawah
angan-angan
f.
Simbolik
perbandingan ialah majas kiasan yang melukiskan sesuatu dengan benda-benda lain
sebagai simbol/perlambang.
Contoh :
Ø Bunglon, lambang bagi orang yang tak
tetap pendiriannya
Ø Cecunguk, lambang orang yang suka
mengacaukan suasana
Ø Kekasih, lambang bagi tuhan
Ø Lintah darat, lambang pemeras, pemakan
riba
g.
Prifaks
: bahasa perbandingan dengan menggantika kata dengan beberapa kata/kalimat.
Perifasis ialah majas bahasa penguraian sepatah kata diganti dengan serangkaian
kata yang mengandung arti yang sama.
Contoh :
Ø Kapal padang pasir itu bergerak perlahan-lahan
Ø Jangan mempertuhan harta benda
Ø Mereka datang pada subuh hari
Ø Mereka datang sewktu fajar menyingsing
Ø Kami baru sampai ketempat itu sore
hari menjadi
h.
Parabel
ialah majas perbandingan dengan mempergunkan perumpamaan dalam hidup. Gaya
bahasa ini terkandung dalam seluruh isi karangan. Dengan halus tersimpul berupa
pedoman hidup.
Contoh ;
i.
Bhegawat
gita, mahabrata, bayar budiman mengadung gaya bahasa ini.
Simetri ialah majas yang
menyatkan kalimat dengan kalimat lain tetapi isinya sebanding.
Contoh :
Anak itu dididik. Anak itu
dituntut dan diajari kearah kebaikan.
No comments:
Post a Comment