Teks cerita sejarah disajikan secara kronologis atau berdasarkan urutan peristiwa atau kejadian.
Jenis teks cerita sejarah dibagi menjadi dua yaitu sejarah fiksi dan sejarah nonfiksi. Sejarah fiksi meliputi; novel, cerpen, legenda, dan roma. adapun nonfiksi misalnya biografi, autobiografi, cerita perjalanan, catatan sejarah.
Perbedaan antara sejarah fiksi dan non fiksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sejarah Fiksi
- Jalan cerita disusun berdasarkan dunia maya.
- Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih mendalam.
- Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnua terungkap.
- Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.
2. Sejarah Nonfiksi
- Tersusun oleh fakta yang objektif.
- Gambaran kehidupan tokoh ditulis.
- Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.
Teks cerita ulang adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan memberi informasi atau menghibur pembaca atau bisa keduanya.
Teks cerita ulang terbagi menjadi tiga, yaitu rekon faktual (internasional), rekon imajinatif, dan rekon pribadi.
1. Rekon faktual (internasional) adalah cerita ulang yang mengandung kejadian faktual seperti
eksperimen ilmiah, laporan polisi, dll.
2. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang mengandung cerita imajinatif dengan lebih detail.
3. Rekon pribadi adalah cerita ulang yang mengandung kejadian di mana penulisnya terlibat secara
langsung.
Adapun perbedaan antara teks sejarah dan novel sejarah adalah sebagai berikut:
1. Teks sejarah dituntut menunjuk kepada hal-hal yang memang pernah ada atau terjadi,
sedangkan Novel Sejarah dapat menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada atau terjadi, atau
kesemuanya bersumber pada rekaan/khayalan.
2. Teks sejarah, sejarahwan terikat pada keharusan, yaitu bagaimana sesuatu sebenarnya terjadi di masa
lampau, artinya tidak dapat direka atau ditambah-tambahi sedangkan Novel Sejarah Novelis bebas
sepenuhnya menciptakan dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan di mananya.
3. Teks Sejarah hubungan antara fakta satu dan fakta lainnya perlu dirokontruksi, paling sedikit
hubungan tipografis atau kronologisnya. sejarawan perlu menunjukkan bahwa yang ada sekarang
dan di sini dapat dilacak eksistensinya di masa lampau sedangkan Novel Sejarah faktor perekayasaan