Ceramah adalah suatu jalur komunikasi lisan yang disampaikan seseorang untuk tujuan memberitahukan, mengimpor masukan sesuatu yang baru kepada orang lain atau orang banyak . Dengan kata lain , ceramah merupakan pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar yang membicarakan sesuatu hal.
A. Jenis-jenis Ceramah
a. Ceramah Umum
Ceramah Umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat kepada khalayak umum atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh, tidak ada batasan-batasan apa pun baik dari audiens yang tua maupun muda, meterinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.
b. Ceramah Khusus
Ceramah khusus berarti ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasihat-nasihat kepada khalayak tertentu dan juga bersifat khusus, baik itu meteri maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibuat mulai audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan meteri juga yang menyesuaikan dengan keadaan.
B. Tujuan Ceramah
a. membujuk
b. menghibur
c. memberi maklumat
C. Ciri-ciri Ceramah yang baik
a. memiliki tujuan yang jelas
b. isinya mengandung kebenaran dan tidak menimbulkan pertentangan
c. isinya bersifat menggugah serta dapat bermanfaat bagi para pendengar ceramah tersebut
d. Cara penyampaiannya jelas dan terstruktur
e. bahas yang dipakai dapat dengan mudah dipahami pendengar
D. Unsur-unsur Ceramah
a. Pembicara atau orang yang berceramah.
b. Pendengar atau audiens.
c. materi atau Bahan pembicaraan
PRONOMINA
Pengertian Pronomina
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda; kata ganti
seperti aku, engkau, dia. Sedangkan menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Pronomina atau kata
ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Contohnya adalah saya, kapan, -nya, ini.
Nah, dari pernyataan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pronomina adalah
kata yang digunakan untuk menunjukan kata ganti terhadap subjek atau objek
tertentu.
Macam-macam Pronomina
Berikut ini adalah macam-macam kata ganti
(pronomina) lengkap beserta contohnya:
A.
Kata
Ganti Orang (pronomina persona)
Kata ganti orang adalah
kata ganti yang hanya bisa digunakan untuk menunjukan kata ganti orang. Pada pronomina persona terdapat kata ganti yang menunjukan orang pertama seperti
aku,saya dan ada kata ganti yang menggantikan orang kedua seperti (anda, kamu)
dan ada kata ganti yang menunjukan orang ketiga seperti (ia, dia mereka). Semua
kata ganti mempunyai kegunaan yang berbeda-beda sesuai dengan konteks
kalimatnya. Berikut ini adalah macam-macam pronomina persona beserta contohnya.
Perhatikan pernyataan berikut ini.
Kata ganti orang pertama ada dua macam yaitu kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang pertama jamak.
Kata ganti orang pertama ada dua macam yaitu kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang pertama jamak.
1. Kata Ganti Orang
Pertama tunggal : Saya, aku, daku, diriku.
Pronomina persona tunggal “saya” biasanya lebih sering digunakan dalam kalimat
yang lebih formal sehingga dapat menampakkan kesopanan, seperti dalam pidato
dan sambutan. kemudian kata ganti “aku, daku” biasanya digunakan dalam kalimat
yang sifatnya tidak formal dan lebih digunakan dalam pengungkapan hal yang
sifatnya pribadi, sehingga kata ganti tersebut dapat kita temukan dalam karya
sastra sepserti prosa, puisi, cerpen, novel dan lain-lain. Berikut ini adalah
contoh penggunaan pronomina tunggal.
2. Kata Ganti Orang Pertama jamak : Kami
Kata ganti orang pertama jamak (lebih dari satu) adalah “kami”. Kata kami
sering digunakan dalam kalimat yang lebih formal, sama halnya dengan saya.
3. Kata Ganti Orang Kedua tunggal : Kamu, Anda
Kata ganti orang kedua sering digunakan untuk menyebut orang yang kita ajak bicara.
Kata ganti orang kedua sering digunakan untuk menyebut orang yang kita ajak bicara.
4. Kata Ganti Orang Kedua jamak : Kalian, anda
Kata ganti orang kedua jamak adalah kata ganti yang digunakan untuk orang yang kita ajak bicara lebih dari satu (banyak). Kata anda dapat digunakan untuk menyebut orang kedua tunggal dan jamak.
Kata ganti orang kedua jamak adalah kata ganti yang digunakan untuk orang yang kita ajak bicara lebih dari satu (banyak). Kata anda dapat digunakan untuk menyebut orang kedua tunggal dan jamak.
5. Kata Ganti Orang Ketiga : Dia, ia, beliau,
mereka
Kata ganti orang ketiga adalah kata ganti yang digunakan untuk menyebut orang yang dibicarakan. terdapat pengecualian bahwa kata ganti “ia” tidak hanya digunakan untuk menyebut orang saja, tapi juga bisa digunakan untuk menunjuk benda.
Kata ganti orang ketiga adalah kata ganti yang digunakan untuk menyebut orang yang dibicarakan. terdapat pengecualian bahwa kata ganti “ia” tidak hanya digunakan untuk menyebut orang saja, tapi juga bisa digunakan untuk menunjuk benda.
B.
Kata
Ganti Penunjuk
Kata ganti penunjuk adalah
kata ganti yang digunakan untuk menunjuk sesuatu Kata ganti penunjuk
yaitu, (ini, itu, anu, sini, sana, siitu).
C.
Kata
Ganti Pemilik
Kata ganti pemilik
digunakan untuk menunjuk kepemilikan seseorang. Termasuk kata ganti pemilik
adalah (ku, -mu, -nya. Untuk -nya). Kata ganti pemilik tidak
hanya digunakan untuk menunjukan orang(personal) saja
D.
Kata
Ganti Penanya
Kata ganti penanya adalah
kata ganti yang berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, atau
jumlah,dsb. Misalnya (apa, kapan, mengapa, siapa, bagaimana, berapa,
di mana, ke mana.)
E.
Kata
Ganti Penghubung
Kata ganti penghubung
adalah kata ganti yang digunakan untuk menghubungan sesuatu yang sedang dibicarakan”. Termasuk kata ganti penghubung adalah (yang,
serta)
F.
Kata
Ganti Tak Tentu
Kata ganti tak tentu adalah
kata ganti yang digunakan untuk menunjuk hal secara umum yang belum jelas kekhususannya. Kata ganti tak tentu adalah (barang siapa). Kata ganti tak tentu
biasanya digunakan untuk memberikan petuah atau nasehat untuk orang banyak
tanpa menebut nama, kelompok atau golongan tertentu sehingga menggunakan kata “barang
siapa”.
Teks Laporan Hasil Observasi
1. Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil Observasi disebut juga teks klarifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan observasi berbeda dengan teks deskripsi. Perbedaannya terletak pada sifatnya.
a. Ciri-ciri teks laporan hasil observasi
Karbon adalah unsur kimia nonmental yang disimbolkan dengan huruf C. Karbon berada di alam dalam bentuk karbon murni (seperti berlian dan grafit). dan karbon terikat secara kimia dalam senyawa alam yang dapat berbentuk kristal murni (seperti berlian dan granit). Karbon umumnya berada dalam senyawa ikatan dengan unsur lain yang juga dapat berbentuk senyawa organik (seperti gamping dan bubuk pengembang kue). Terlepas dari persebarannya yang cukup luas, karbon hanya berjumlah 0.19 persen dari kerak bumi.
b. Ciri-ciri teks deskripsi
Harimau dapat mencapai tinggi 1.5 meter, panjang 3.3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan coklat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya.
Harimau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia, Harimau dapat hidup di hutan bakau di Pulau Sumatra dan Jawa.
Teks Laporan Hasil Observasi disebut juga teks klarifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan observasi berbeda dengan teks deskripsi. Perbedaannya terletak pada sifatnya.
a. Ciri-ciri teks laporan hasil observasi
- bersifat global dan universal (umum)
- menekan pada pengelompokan berbagai hal.
- berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan subkelas.
Karbon adalah unsur kimia nonmental yang disimbolkan dengan huruf C. Karbon berada di alam dalam bentuk karbon murni (seperti berlian dan grafit). dan karbon terikat secara kimia dalam senyawa alam yang dapat berbentuk kristal murni (seperti berlian dan granit). Karbon umumnya berada dalam senyawa ikatan dengan unsur lain yang juga dapat berbentuk senyawa organik (seperti gamping dan bubuk pengembang kue). Terlepas dari persebarannya yang cukup luas, karbon hanya berjumlah 0.19 persen dari kerak bumi.
b. Ciri-ciri teks deskripsi
- bersifat unik dan individual.
- menitikberatkan pada uraian bentuk, ciri, dan keadaan.
- berhuungan antara keseluruhan dan bagian-bagian
Harimau dapat mencapai tinggi 1.5 meter, panjang 3.3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan coklat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya.
Harimau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia, Harimau dapat hidup di hutan bakau di Pulau Sumatra dan Jawa.
Kaidah dan Struktur Teks Prosedur
Kaidah dan Struktur Teks Prosedur
Teks Prosedur berisi langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Banyak kegiatan yang harus dilakukan menurut prosedur. Jika tidak mengikuti prosedur itu, tujuan yang diharapkan tidak tercapai. Jadi, sebuah teks prosedur memberitahukan kita bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah atau tindakan.
Teks prosedur mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berisikan langkah-langkah.
2. Disusun secara informatif.
3. dijelaskan secara mendetail.
4. bersifat objektif.
5. langkah berkelanjutan dengan penjelasan.
6. Menggunakan syarat/pilihan
7. Bersifat universal
8. Bersifat aktual dan akurat
9. Bersifat logis
Aspek Kebahasaan dalam Teks Prosedur
Teks prosedur mempunyai unsur kebahasaan lain yang membedakan dengan jenis teks lain. Ciri-ciri kebahasaan dalam teks prosedur yang paling menonjol adalah penggunaan:
1. partisipan manusia secara umum.
2. verba material dan verba tingkah laku
3. konjungsi temporal
Penjelasan mengenai kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Verba tingkah laku adalah verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verba (bukan sikap mental yang tidah tampak).
2. Konjungsi temporal adalah konjungsi yang mengacu pada urutan waktu dan sekaligus menjadi sarana kohesi teks, seperti pertama, kedua, ketiga, dan setelah.
3. Partisipan dapat meliputi pronomina atau kata ganti yang digunakan untuk penyebutan berikutnya, seperti -nya (kata ganti orang ketiga tunggal).
Selain ciri kebahasaan di atas, dalam teks prosedur juga digunakan banyak jenis kalimat. Jika dilihat dari bentuk sintaksisnya, kalimat dapat dibagi atas kalimat deklaratif, kalimat interogatif, dan kalimat imperatif.
1. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif juga dikenal sebagai kalimat berita. Dalam pemakaian bahasa, bentuk kalimat deklaratif umumnya digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya. kalimat berita dapat berupa apa saja asalkan isinya merupakan pemberitaan.
Contoh: Saya lihat ada bus masuk Ciliwung tadi pagi.
2. Kalimat Imperatif
Kalimat perintah atau suruhan dan permintaan jika ditinjau dari sisnya, dapat diperinci menjadi enam golongan, sebagai berikut:
Teks Prosedur berisi langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Banyak kegiatan yang harus dilakukan menurut prosedur. Jika tidak mengikuti prosedur itu, tujuan yang diharapkan tidak tercapai. Jadi, sebuah teks prosedur memberitahukan kita bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah atau tindakan.
Teks prosedur mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berisikan langkah-langkah.
2. Disusun secara informatif.
3. dijelaskan secara mendetail.
4. bersifat objektif.
5. langkah berkelanjutan dengan penjelasan.
6. Menggunakan syarat/pilihan
7. Bersifat universal
8. Bersifat aktual dan akurat
9. Bersifat logis
Aspek Kebahasaan dalam Teks Prosedur
Teks prosedur mempunyai unsur kebahasaan lain yang membedakan dengan jenis teks lain. Ciri-ciri kebahasaan dalam teks prosedur yang paling menonjol adalah penggunaan:
1. partisipan manusia secara umum.
2. verba material dan verba tingkah laku
3. konjungsi temporal
Penjelasan mengenai kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Verba tingkah laku adalah verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verba (bukan sikap mental yang tidah tampak).
2. Konjungsi temporal adalah konjungsi yang mengacu pada urutan waktu dan sekaligus menjadi sarana kohesi teks, seperti pertama, kedua, ketiga, dan setelah.
3. Partisipan dapat meliputi pronomina atau kata ganti yang digunakan untuk penyebutan berikutnya, seperti -nya (kata ganti orang ketiga tunggal).
Selain ciri kebahasaan di atas, dalam teks prosedur juga digunakan banyak jenis kalimat. Jika dilihat dari bentuk sintaksisnya, kalimat dapat dibagi atas kalimat deklaratif, kalimat interogatif, dan kalimat imperatif.
1. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif juga dikenal sebagai kalimat berita. Dalam pemakaian bahasa, bentuk kalimat deklaratif umumnya digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya. kalimat berita dapat berupa apa saja asalkan isinya merupakan pemberitaan.
Contoh: Saya lihat ada bus masuk Ciliwung tadi pagi.
2. Kalimat Imperatif
Kalimat perintah atau suruhan dan permintaan jika ditinjau dari sisnya, dapat diperinci menjadi enam golongan, sebagai berikut:
- Kalimat imperatif halus. Ada sejumlah kata yang digunakan untuk menghaluskan isi kalimat imperatif, seperti kata tolong, coba, silakan, sudilah, dan kiranya.
- Kalimat imperatif permintaan. Kalimat imperatif juga dapat digunakan untuk mengungkapkan permintaan, kalimat seperti itu ditandai dengan kata mohon atau minta. Subjek pelaku kalimat imperatif permintaan adalah pembicaraan yang sering tidak dimunculkan.
- Kalimat imperatif ajakan dan harapan. di dalam kalimat imperatif, ajakan dan harapan tergolong kalimat yang biasa didahului kata ayo(lah), mari(lah), harap, dan hendaknya.
- Kalimat Imperatif larangan. Kalimat imperatif dapat bersifat larangan dengan adanya kata jangan(lah).
3. Kalimat Interogatif. Kalimat interogatif juga dikenal dengan kalimat tanya, secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana.
Aspek Kebahasaan Teks Eksplanasi
Aspek Kebahasaan Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi berbeda dengan teks yang lain. Teks ini memiliki ciri bahasa yang bisa membedakan dengan teks lain. Ciri kebahasaan yang sering muncul dalam teks eksplanasinsebagai berikut:
1. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia. Pengucapan dan penulisan kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut:
a. Unsur asing yang belum sepenuhya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti titik beku.
Kata titik beku merupakan arti kata freezing point merupakan kata bahasa Inggris. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
b. Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti hidrologi. Kata hidrologi berasal dari bahasa Inggris hydrology.
2. Konjungsi
Ada dua konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan konjungsi internal.
a. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas didalam klausa kompleks atau diantara dua klausa simpleks.
Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (dan, atau), perbandingan (tetapi, sementara), waktu (setelah, sejak, ketika), dan sebab-akibat (sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun).
b. Konjungsi Internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal dibagi menjadi empat kategori makna, yaitu penambahan (selain itu, di samping itu, lebih lanjut). perbandingan (akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (pertama, kedua, ,....) dan sebab akibat (akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).
3. Hubungan Sebab-Akibat
Hubungan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi, kata kerja, maupun kata benda.
Teks Eksplanasi berbeda dengan teks yang lain. Teks ini memiliki ciri bahasa yang bisa membedakan dengan teks lain. Ciri kebahasaan yang sering muncul dalam teks eksplanasinsebagai berikut:
1. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia. Pengucapan dan penulisan kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut:
a. Unsur asing yang belum sepenuhya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti titik beku.
Kata titik beku merupakan arti kata freezing point merupakan kata bahasa Inggris. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
b. Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti hidrologi. Kata hidrologi berasal dari bahasa Inggris hydrology.
2. Konjungsi
Ada dua konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan konjungsi internal.
a. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas didalam klausa kompleks atau diantara dua klausa simpleks.
Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (dan, atau), perbandingan (tetapi, sementara), waktu (setelah, sejak, ketika), dan sebab-akibat (sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun).
b. Konjungsi Internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal dibagi menjadi empat kategori makna, yaitu penambahan (selain itu, di samping itu, lebih lanjut). perbandingan (akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (pertama, kedua, ,....) dan sebab akibat (akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).
3. Hubungan Sebab-Akibat
Hubungan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi, kata kerja, maupun kata benda.
KAIDAH dan STRUKTUR TEKS EKSPLANASI
Pengertian Teks Eksplanasi
Eksplanasi (explanation) adalah teks yang bertujuan untuk memberikan informasi secara detail, jelas
dan lengkap supaya para pembaca menjadi tahu dan paham secara jelas bagaimana dan mengapa suatu fenomena itu terjadi.
Ciri-ciri teks ekplanasi:
1. Strukturnya Terdiri dari Pernyataan Umum, Isi, dan Penutup.
2. Informasi yang Ditulis Harus Berdasarkan Fakta dan Data.
3. Bersifat Objektif.
4. Mengkaji tentang Pengetahuan dan Peristiwa Penting.
5. Bersifat Informatif.
Teks Eksplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interprestasi/penutup.
1. Pernyataan Umum (general).
2. Deretan Penjelas (description/isi)
3. Penutup (closing)
Eksplanasi (explanation) adalah teks yang bertujuan untuk memberikan informasi secara detail, jelas
dan lengkap supaya para pembaca menjadi tahu dan paham secara jelas bagaimana dan mengapa suatu fenomena itu terjadi.
Ciri-ciri teks ekplanasi:
1. Strukturnya Terdiri dari Pernyataan Umum, Isi, dan Penutup.
2. Informasi yang Ditulis Harus Berdasarkan Fakta dan Data.
3. Bersifat Objektif.
4. Mengkaji tentang Pengetahuan dan Peristiwa Penting.
5. Bersifat Informatif.
Teks Eksplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interprestasi/penutup.
1. Pernyataan Umum (general).
2. Deretan Penjelas (description/isi)
3. Penutup (closing)
PENGERTIAN TEKS EKSPLANASI
MATERI KURTILAS BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK
CIRI-CIRI TEKS EKSPLANASI
CIRI-CIRI TEKS EKSPLANASI
Struktur, Ciri, Definisi, dan Contoh Teks Eksplanasi - Teks
ekplanasi adalah sebuah karangan yang isinya berupa penjelasan – penjelasan
lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan fenomena – fenomena alam
maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari – hari. Teks ini bertujuan untuk
memberikan informasi sejelas – jelasnya kepada pembaca agar paham atau mengerti
tentang suatu fenomena yang terjadi.
Ciri – Ciri
Suatu teks dapat dikatakan sebuah teks ekplanasi jika
memiliki ciri – ciri seperti berikut :
1. Memuat informasi – informasi fakta.
2. Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu
pengetahuan.
3. Bersifat informative dan tidak berusaha mempengaruhi
pembaca untuk mempercayai hal yang
dibahas di dalam
teks.
4. Memiliki / menggunakan sequence markers, seperti pertama,
kedua, ketiga, dsb. atau pertama,
berikutnya,
terakhir.
Subscribe to:
Posts (Atom)