TEATER INDONESIA
1. Teater Tradisional
2. Wayang
3. Wayang Wong
4. Makyong
5. Randai
6. Mamanda
7. Lenong
8. Longser
9. Ubrug
10. Ketoprak
11. Ludrug
12. Gambuh
13. Arja
TEATER INDONESIA
1. Teater Tradisional
2. Wayang
3. Wayang Wong
4. Makyong
5. Randai
6. Mamanda
7. Lenong
8. Longser
9. Ubrug
10. Ketoprak
11. Ludrug
12. Gambuh
13. Arja
A. DEFINISI TEKS CERITA SEJARAH
Teks Cerita Sejarah Indonesia adalah Teks Cerita yang mengisahkan sebuah peristiwa manusia yangTEATER ROMAWI KLASIK
ASAL MULA TEATER
Teater Barat
Waktu dan
tempat pertunjukan teater yang pertama kali dimulai tidak diketahui. Adapun
yang dapat diketahui hanyalah teori tentang asal mulanya.
A.
Teater barat
Asal mula teater ;
1. Berasal dari upacara agama primitif
Silahkan unduh di SINI
SENI TEATER
1. Definisi Teater
Apa itu Anafora dan Katafora
Anafora adalah peranti dalam bahasa untuk membuat rujuk silang dengan hal atau kata yang telah dinyatakan sebelumnya. Peranti itu dapat berupa kata ganti persona seperti dia, mereka, nomina tertentu, konjungsi, keterangan waktu, alat, dan cara. Perhatikan contoh berikut.
A. Bu Maesaroh belum mendapat pekerjaan, padahal dia memperoleh ijazah sarjananya dua tahun lalu.
B. Pada tahun 1995 terjadi pemberontakan. Waktu itu Hardi baru berumur sepuluh tahun. Dia masih duduk di kelas tiga sekolah dasar.
C. Jakarta memang merupakan kota metropolis. Di sana berbagai suku bunga dapat ditemukan. Mereka hidup bertetangga meskipun sehari-hari memakai bahasa yang berlain-lainan.
Pada contoh A kata dia beranafora dengan Bu Mastuti. Pada contoh B frasa waktu itu dan tahun 1996 pada kalimat sebelumnya mempunyai hubungan anaforis. Demikian pula dia dan Hardi. Pada contoh C di sana secara anaforis berkaitan dengan Jakarta, sedangkan mereka dengan berbagai suku bangsa.
Kebalikan anafora adalah katafora, yakni rujuk silang terhadap antesenden yang ada di belakangnya. Perhatikan kalimat berikut.
E. Setelah dia masuk, langsung Tony memeluk adiknya.
Salah satu interprestasi dari kalimat di atas ialah bahwa dia merujuk pada Tony meskipun ada kemungkinan interprestasi lain. Gejala pemakaian prosnomina seperti dia yang merujuk pada anteseden Tony yang berada di sebelah kanannya inilah yang disebut katafora.
KOHESI dan KOHERENSI
Kohesi dan koherensi adalah dua unsur yang menyebabkan sekelompok kalimat membentuk kesatuan makna. Kohesi merujuk pada keterkaitan antara proposisi yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan.Dalam kalimat seperti:
A. Kapan datang?
B. (Saya datang) tadi malam.
kalimat yang menyatakan proposisi mengenai kapan seseorang datang disambut dengan proposisi mengenai waktu kedatangan orang itu. Keterkaitan ini dinyatakan dalam dua kalimat yang secara gramatikal berkaitan.
Koherensi juga mengaitkan dua preposisi atau lebih, tetapi keterkaitan di antaraproposisi-proposisi tersebut tidak secara eksplisit dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang dipakai. Dalam wacana berikut:
A. Aduh, lapar sekali saya.
B. Tuh, di pojok ada warung.
terlihat jelas bahwa proposisi mengenai rasa lapar dan warung berkaitan, tetapi kalimat A tidak berkaitan secara gramatikal dengan kalimat B.
Suatu kelompok kalimat yang tidak kohesif atau koheren tidak membentuk wacana. Perhatikan contoh berikut:
A. Kapan datang?
B. Tuh, di pojok ada warung.
C. Aduh, lapar sekali.
D. (Saya datang) tadi malam.
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS XII SMK
A. KARYA ILMIAH
Pengertian karya ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyampaikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar serta isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Karya ilmiah mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan yang sebelumnya sudah sampaikan oleh orang lain serta bertujuan mengembangkan karya ilmiah yang telah dibuat sebelumnya.
Materi Karya Ilmiah dan
Teknik Penyusunan Daftar Pustaka dapat di DOWNLOAD DI SINI
Fungsi sintaksis
Tiap kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut. Fungsi itu bersifat sintaksis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat. Fungsi sintaksis utama dalam bahasa adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Disamping itu ada fungsi lain seperti atributif (yang menerangkan secara setara), subordinatif (yang menggabungkan secara bertingkat).
Predikat dalam bahasa Indonesia dapat berwujud frasa verbal, ajektival, nominal, numeral, dan preposisional. Berikut ini adalah beberapa contoh predikat.
1. a. Ibu sedang makan di dapur.
b. Kita tidak harus pergi sekarang.
c. Masalah koperasi sudah ditelaah oleh pemerintah.
2. a. Gempa minggu lalu keras sekali.
b. Harga makanan sangat mahal.
c. Rumah usahawan ini besar dan mewah.
3. a. Ayah saya lurah desa Kemiri.
b. Pembantu kami tamatan SMP.
c. Pengalaman guru yang terbaik.
4. a. Dia dari medan.
b. Sekarang Pak Anwar di Bandug.
c. Saya ke Madiun minggu depan
Disamping predikat, kalimat umumnya mempunyai pula subjek. Dalam bahasa Indonesia subjek biasanya terletak di muka predikat. Subjek dapat berwujud nomina, tetapi pada keadaan tertentu kategori kata lain juga dapat menduduki fungsi subjek. Dari contoh di atas tampaklah bahwa subjek untuk kalimat (1. a, b, c) adalah ibu, kita, dan masalah koperasi; untuk kalimat (2. a, b, c) gempa minggu lalu, harga makanan, rumah usahawan itu; untuk kalimat (3. a, b, c) ayah saya, pembantu kami, pengalaman; dan untuk kalimat (4. a, b, c) dia, Pak Anwar, dan saya.
Subjek yang bukan nominal terlihat pada contoh yang berikut.
5. a. Membangun gedung makan biaya.
b. Berhitung tidak mudah.
c. Merah adalah warna dasar.
Ada juga kalimat yang mempunyai objek. Pada umumnya objek yang berupa frasa nominal berada di belakang predikat yang berupa frasa verbal transitif aktif; objek itu berfungsi sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Dalam kalimat.
6 Bejo memanggil orang itu.
7. Hal ini merupakan masalah besar.
orang itu adalah objek karena nominal itu (a) berdiri di belakang predikat verbal dan (b) dapat menjadi subjek bila kalimat pasif seperti terlihat pada (6).
6. Orang itu dipanggil Bejo.
sebaliknya maslah besar pada kalimat (7) bukanlah objek, melainkan pelengkap karena meskipun frasa nominal tersebut berada di belakang predikat verbal, frasa itu tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Kalimat (7) dalam bahasa Indonesia tidak gramatikal.
Yang dimaksud pelengkap atau komplemen mirip dengan objek pelengkap pada umumnya berupa frasa nominal, dan frasa nominaljuga berada di belakang predikat verbal.
Pengertian Kalimat
Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk serta perilaku yang sama, atau mirip, dimasukkan kedalam satukelompok, sedangkan kata lain yang bentuk dan perilakunya sama atau mirip dengan sesamanya, tetapi berbeda dengan kelompok yang pertama, dimasukkan kedalam kelompok yang lain. Dengan kata lain, kata dapat dibedakan berdasarkan kategori sintaksisnya. Kategorisintaksis sering pula disebut kategori atau kelas kata.
Dalam bahasa Indonesia kita memiliki empat kategori sintaksis utama:
1. verba atau kata kerja,
2. nomina atau kata benda,
3. adjektiva atau kata sifat,
4. adverbia atau kata keterangan.
Disamping itu, ada satukelompok lain yang dinamakan kata tugas yang terdiri atas beberapa subkelompok yang lebih kecil, misalnya preposisi atau kata depan, konjungsi atau kata sambung, danpartikel.
Nomina, verba dan ajektiva sering dikembangkan dengan tambahan pembatas tertentu. Nomina, misalnya dapat dikembangkan dengan nomina lain, dengan kata lain, dengan ajektiva, atau dengan kategori yang lain (gedung = gedung sekolah, gedung bagus, gedung yang bagus itu). Verba dapat diperluas, antara lain, dengan adverbia seperti pelan-pelan (makan = makan pelan-pelan), dan ajektiva dapat diperluas dengan adverbia seperti sangat (manis = sangat manis). Pada tataran sintaksis, nomina dan perkembangannya disebut frasa nominal. Hal yang sama berlaku pada verba yang menjadi frasa verbal dan pada adjektiva pada frasa adjektival. Preposisi yang diikuti kata atau frasa lain menghasilkan frasa preposisional.
Di postingan berikutnya akan dikupas FUNGSI SINTAKSIS
Ide Pokok
1.
Cermati teks berikut!
Kartu tanda penduduk
elektronik atau KTP-el sulit untuk dipalsukan. Identitas seseorang dalam
KTP-el itu dipastikan tunggal dan data yang dimilikinya autentik sebab kartu
tersebut terbuat dari bahan plastik atau polivinil klorida (PWC) dan cip
berupa rangkaian elektronik berukuran mikron. Cip yang tertanam di dalam
kartu dilengkapi dengan sistem keamanan digital sehingga tidak terlihat. Pengamanannya
terkait dua faktor autentikasi, yaitu mengenali identitas pemilik kartu dan
data autentik yang dimilikinya. |
Ide pokok teks tersebut adalah
....
A.
identitas pemilik kartu dipastikan tunggal
B.
KTP-el dilengkapi dengan polivinil dan cip
C.
kartu tanda penduduk sulit
dipalsukan
D.
Cip merupakan sebuah rangkaian elektronik
E.
KTP-el memiliki data yang sangat autentik
SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI
DAFTAR RIAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Anita Cahyani
Tempat, tanggal lahir : Kebumen, 15 Januari 1999
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Jalan Wahyu Budoyo, No. 13 Kebumen, Jawa Tengah
II. Riwayat Pendidikan
Tahun 2018 tamat SMK Negeri Kebumen
Tahun 2015 tamat S1 UNY, jurusan Ekonomi
Tahun 2016 kursus bahasa Inggris (LPIA Jogjakarta)
III Keterangan Lain
1. Kegemaran (hobi): Olahraga, menulis cerpen dan membaca.
2. Keterampilan:
- Menguasai bahasa Inggris aktif;
- Mampu mengoperasikan komputer;
3. Organisasi yang pernah diikuti:
- Karang taruna
- Badan eksekutif Mahasisiwa S1 UNY Jogjakarta
4. Memiliki sertifikat seminar kesekretarisan
IV Referensi
- Joni Iskandar, Direktur PT Indah Sejahtera
Daftar ruwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Kebumen, 19 september 2020
Contoh Surat Lamaran Pekerjaan 2
Bekasi, 16 September 2020
Hal : Lamaran Pekerjaan
Lampiran : satu berkas
Yth. Direktur PT BINTANG 3
Jalan Yosudarso
Kebumen
Dengan hormat,
Melalui surat ini saya, Anis Novita 18 tahun, tamatan SMK YAPEK Kebumen dan kursus kesekretarisan, mengajukan lamaran pekerjaan untuk jabatan sekretaris.
Saya dapat mengetik dengan kecepatan 250 HPM dan mengoperasikan komputer, menguasai korespondensi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta dapat menangani pembukuan.
Sebagai kelengkapan lamaran ini, saya olampirkan:
1. Daftar riwayat hidup
2. Satu lembvar fotokopi ijazah SMK YAPEK Kebumen
3. Satu lembar Surat Keterangan Kesehatan
4. Satu lembar Surat Keterangan Catatan Kepolisian
5. DUa lembar sertifikat kursus keterampilan
6. Dua lembar pasfoto ukuran 4 X 6 cm
Atas perhatian dan pertimbangan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Anis Novita
Contoh Surat Lamaran Pekerjaan 1
Jakarta, 16 September 2020
Hal : Lamaran sebagai Tenaga Administrasi
Yth. Manager Personalia
P.O. Box 007 Pasar Minggu
Jakarta Selatan
Dengan hormat,
Setelah membaca iklan perusahaan bapak/Ibu yang dimuat di Kompas, 16 September 2020, dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai tenaga administrasi. Sebagai bahan pertimbangan, di bawah ini saya sampaikan kualifikasi dan riwayat hidup saya sebagai berikut:
I. Data Pribadi
Nama : Sri Devi
Kelahiran : Jakarta, 20 Januari 1999
Status : belum menikah
Alamat : Jalan Ampera No. 10 Jakarta
II Pendidikan
Tahun 2016 lulus D III Administrasi LP3I Jakarta
Tahun 2013 Lulus SMK Sayang Jakarta
Tahun 2010 Lulus SLTP Pembangunan Bekasi
Tahun 2008 Lulus SD Suka Makmur Bekasi
III Pengalaman Bekerja
Belum ada
IV Keterangan lain
1. Kegemaran : olahraga dan menulis
2. Menguasai bahasa Mandarin secara aktif
3. Memiliki SIM A dan C
V Referensi
1. Drs. ....................., Ketua Prodi D III Administrasi LP3I Jakarta
Jalan Manggis No.25, Jakarta
Untuk melengkapi lamaran ini, saya lampirkan fotokopi ijazah dan surat-surat penting lainnya.
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Sri Devi
Lampiran:
1. Fotokopi ijazah Administrasi
2. Fotokopi ijazah kursus bahasa inggris dan komputer
3. Surat keterangan sehat
4. Fotokopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian
5. Pasfoto ukuran 4 X 6 cm (2 lembar)
Pengertian Pantun
Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat lirik dengan rima akhir A-B A-B.
Ciri-ciriPantun
1. tiap bait terdiri dari 4 baris
2. tiap baris terdiri 4 atau 5 kata
3. sajaknya A-B A-B
4. baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. barisketiga dan keempat merupakan isi
Jenis-jenis pantun dilihat berdasarkan isi:
1. Pantun tentang lingkungan alam
contoh : Nangka belanda namanya sirsak
Dibuat jus sangatlah nikmat
Kalau hutan banyak dirusak
Jangan harap membawa manfaat
2. Pantun Agama
Contoh: Asam hadis asam gelugur
ketiga asam riang-riang
Menangis dipintu kubur
teringat badan tidak sembahyang
3. Pantun Nasihat
Contoh: Jangan suka makan mentimun
Mentimitu banyak getahnya
Jangan suka duduk melamun
Melamun itu tidak ada gunanya
3. Pantun teka-teki
Contoh : Kalau puan, puan cerana
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijaksana
Binatang apa tanduk dikaki
4. Pantun Jenaka
Contoh: Limau purut di tepi rawa
Buah di lanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak
RINGKASAN
MATERI BAHASA INDONESIA SMK KELAS XII
Sekolah Menengah
Kejuruan
BENTUK-BENTUK SASTRA
1.
Puisi
Puisi adalah karangan terikat. Puisi
dikatakan karangan terikat karena puisi terikat oleh jumlah baris, jumlah suku
kata, irama, dan rima ( pengulangan bunyi).
2.
Prosa
Prosa adalah karangan bebas. Prosa
dikatakan karangan bebas karena prosa tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi,
seperti jumlah baris, jumlah suku kata,
irama, dan rima (pengulangan bunyi).
3.
Drama
adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog/cerita yang dipentaskan.
PROSA
Prosa
dapat dibedakan atas prosa fiksi dan prosa nonfiksi
a.
Prosa
fiksi adalah prosa yang berisi rekaan sebagai hasil imajinasi pengarang.
Yang termasuk prosa fiksi adalah
dongeng, hikayat, cerpen, roman, novel.
b.
Prosa
nonfiksi adalah prosa yang berisi fakta atau pendapat logis sebagai hasil
kajian atau pengamatan terhadap suatu objek.
Yang temasuk prosa nonfiksi antara lain:
esai, resensi, kritik, biogarafi, autobiografi.
DOWNLOAD DI SINI
SOAL ULANGAN HARIAN BAHASA INDONESIA KELAS XII
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan teks cerita sejarah1
2. Jelaskan beberapa fungsi teks cerita sejarah di bawah ini!
a. fungsi edukatif
b. fungsi rekreatif
c. fungsi inspiratif
d. fungsi intruktuf
3. Sebutkan ciri-ciri teks cerita sejarah!
4. Jelaskan struktur teks cerita sejarah!
5. sebutkan serta berikan contoh jenis-jenis teks cerita sejarah!
6. Jelaskan perbedaan sejarah fiksi dan non-fiksi!
7. Jelaskan langkah-langkah membuat teks cerita sejarah!
8. Jelaskan pengertian sudut pandang (poin of view)!
9. Sebutkan dan jelaskan macam-macam sudut pandang kepengarangan!
10. Jelaskan tahap-tahap alur dalam cerita!
*SELAMAT MENGERJAKAN*
Mengidentifikasi Informasi Dalam Teks Editorial
Teks Editorial (Tajuk Rencana) merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan, dan bertujuan memengaruhi pendapat atau memberikan interprestasi terhadap suatu berita yang menonjol sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tadi.
Tujuan ditulisnya editorial adalah mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar, serta memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar, serta memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
Manfaat dari membaca teks editorial selain untuk memperoleh informasi, juga untuk merangsang pemikiran dan mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak sebagaimana opini yang disampaikan dalam teks editorial tersebut.
Jenis teks editorial yaitu:
1. Interpretatif editorial, yaitu jenis teks yang bertujuan menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan opini untuk memberikan pengetahuan pembaca.
2. Controversial editorial, yaitu jenis editorial yang bertujuan menyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu.
3. Explanatory editorial, yaitu teks editorial yang menyajikan masalah atau suatu masalah dan membuka mata masyarakat untuk memperhatikan suatu isu.
Ciri-ciri teks editorial:
1. Tema selalu hangat
2. Bersifat sistematis dan logis
3. Merupakan opini/pendapat yang bersifat argumentatif
4. Menarik untuk dibaca karena penggunaan kalimatnya yang singkat, padat, dan jelas.
Teks cerita sejarah disajikan secara kronologis atau berdasarkan urutan peristiwa atau kejadian.
Jenis teks cerita sejarah dibagi menjadi dua yaitu sejarah fiksi dan sejarah nonfiksi. Sejarah fiksi meliputi; novel, cerpen, legenda, dan roma. adapun nonfiksi misalnya biografi, autobiografi, cerita perjalanan, catatan sejarah.
Perbedaan antara sejarah fiksi dan non fiksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sejarah Fiksi
- Jalan cerita disusun berdasarkan dunia maya.
- Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih mendalam.
- Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnua terungkap.
- Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.
2. Sejarah Nonfiksi
- Tersusun oleh fakta yang objektif.
- Gambaran kehidupan tokoh ditulis.
- Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.
Teks cerita ulang adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan memberi informasi atau menghibur pembaca atau bisa keduanya.
Teks cerita ulang terbagi menjadi tiga, yaitu rekon faktual (internasional), rekon imajinatif, dan rekon pribadi.
1. Rekon faktual (internasional) adalah cerita ulang yang mengandung kejadian faktual seperti
eksperimen ilmiah, laporan polisi, dll.
2. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang mengandung cerita imajinatif dengan lebih detail.
3. Rekon pribadi adalah cerita ulang yang mengandung kejadian di mana penulisnya terlibat secara
langsung.
Adapun perbedaan antara teks sejarah dan novel sejarah adalah sebagai berikut:
1. Teks sejarah dituntut menunjuk kepada hal-hal yang memang pernah ada atau terjadi,
sedangkan Novel Sejarah dapat menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada atau terjadi, atau
kesemuanya bersumber pada rekaan/khayalan.
2. Teks sejarah, sejarahwan terikat pada keharusan, yaitu bagaimana sesuatu sebenarnya terjadi di masa
lampau, artinya tidak dapat direka atau ditambah-tambahi sedangkan Novel Sejarah Novelis bebas
sepenuhnya menciptakan dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan di mananya.
3. Teks Sejarah hubungan antara fakta satu dan fakta lainnya perlu dirokontruksi, paling sedikit
hubungan tipografis atau kronologisnya. sejarawan perlu menunjukkan bahwa yang ada sekarang
dan di sini dapat dilacak eksistensinya di masa lampau sedangkan Novel Sejarah faktor perekayasaan
TERSTRUKTUR
KISI – KISI DAN SOAL PRAKTIK
BERPIDATO
SMK TAHUN PELAJARAN 2019-2020
I.
ASPEK
MENULIS
Standar Kompetensi Kelulusan :
Peserta didik mampu mengemukakan pesan, gagasan, pendapat, pengalaman,
dan perasaannya secara logis, dan sistematis dalam berbagai bentuk dan gaya.
Ruang Lingkup Materi :
Kemampuan menulis kerangka pidato dan mengembangkan kerangka pidato
sesuai dengan tema.
Indikator :
a.
Siswa mampu menulis kerangka pidato sesuai
dengan tema
b.
Siswa mampu mengembangkan kerangka pidato
menjadi naskah pidato sesuai dengan tema.
A.
Soal :
1.
Pilihlah tema pidato dibawah ini:
a.
Pentingnya pendidikan karakter di sekolah.
b.
Cara Menanamkan Disiplin Peserta Didik.
c.
Disiplin kunci kesuksesan
d.
Peran serta orang tua terhadap pendidikan anak.
2.
Buatlah kerangka pidato sesuai dengan tema yang
kamu pilih!
3.
Kembangkan kerangka pidato yang kamu buat
menjadi naskah pidato!
B.
Rubrik Penilaian :
No |
Aspek |
Deskripsi |
|
|
|
1 2 3 4 5 |
Tanda baca dan ejaan Diksi Keefektifan kalimat Kesesuaian isi dengan kerangka Kelengkapan bagian-bagian pidato |
Ketepatan menggunakan tanda baca Dan ejaan Ketepatan pemilihan kata Menggunakan kalimat yang efektif Kesesuaian isi dengan kerangka pidato Kelengkapan bagian pembuka, isi dan
penutup |
|
|
|
Keterangan:
N = Skor diperoleh x 100 Skor maksimal
2 = kurang tepat/lengkap/sesuai
3 = tepat/lengkap/sesuai
Skor maksimal = 15
II.
ASPEK
BERBICARA
Standar Kompetensi Kelulusan :
Peserta diudik mampu mengemukakan pesan, gagasan, pendapat, pengalaman,
dan perasaannya secara logis, dan sistematis dalam berbagai bentuk dan gaya.
Ruang Lingkup Materi :
Kemampuan berpidato dengan tema yang dipilih.
Indikator :
Peserta didik dapat berpidato dengan intonasi yang tepat dan artikulasi
serta suara yang jelas!
Rubrik Penilaian :
No |
Aspek |
Deskripsi |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 2 3 4 5 |
Volume suara dan artikulasi Intonasi Kesesuaian isi dengan tema Ekspresi Kelancaran |
Keras lembutnya suara Pelafalan kata jelas dan tepat Pengaturan jeda, tinggi rendah nada,
cepat lambat. Isi pidato sesuai dengan tema yang
dipilih. Kesesuaian antara ekspresi wajah,
gerak, sikap, dan ucapan. Kelancaran pengucapan |
|
|
|
|
Keterangan :
N = Skor diperoleh x 100 20
2 = sedang
3 = baik
4 = sangat baik
Skor maksimal = 20
NA = Skor diperoleh x 100
Mengetahui, Jakarta,
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran