MENGENAL TEATER INDONESIA

 TEATER INDONESIA

1. Teater  Tradisional

2. Wayang

3. Wayang Wong

4. Makyong

5. Randai

6. Mamanda

7. Lenong

8. Longser

9. Ubrug

10. Ketoprak

11. Ludrug

12. Gambuh

13. Arja


TEKS CERITA SEJARAH

 A. DEFINISI TEKS CERITA SEJARAH 

        Teks Cerita Sejarah Indonesia adalah Teks Cerita yang mengisahkan sebuah peristiwa manusia yang 
       bersumber dari realisasi diri, kebebasan dan keputusan daya rohani yang menceritakan kisah masa  
       lampau, studi tentang sebab dan akibat dalam bentuk teks cerita sejarah.
       Silahkan download di SINI

MENGENAL TEATER ROMAWI KLASIK

 TEATER ROMAWI KLASIK

            Setelah tahun 200 Sebelum Masehi kegiatan kesenian beralih dari Yunani ke Roma, begitu juga Teater. Namun mutu teater Romawi tak lebih baik daripada teater Yunani. Teater Romawi menjadi penting karena pengaruhnya kelak pada Zaman Renaissance. Teater pertama kali dipertunjukan di kota Roma pada tahun 240 SM (Brockett, 1964). Ciri-ciri 

Silahkan download di SINI

ASAL MULA SENI TEATER

 

ASAL MULA TEATER

Teater Barat

Waktu dan tempat pertunjukan teater yang pertama kali dimulai tidak diketahui. Adapun yang dapat diketahui hanyalah teori tentang asal mulanya.

A.     Teater barat

Asal mula teater         ;

1.      Berasal dari upacara agama primitif

Silahkan unduh di SINI



SENI TEATER

 SENI TEATER

1.  Definisi Teater

Teater bersal dari bahasa Yunani, “ theatron” (bahasa Inggris, Seeing Place) yang artinya tempat atau gedung pertunjukan/ dapat diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukan di depan orang banyak. Teater dapat diartikan pertunjukan, misalnya ketoprak, ludruk, wayang orang, sintren, janger, mananda, dagelan, sulap, akrobat dan lain sebagainya.

Selengkapnya silahkan download DI SINI


ANAFORA dan KATAFORA

Apa itu Anafora dan Katafora

Anafora adalah peranti dalam bahasa untuk membuat rujuk silang dengan hal atau kata yang telah dinyatakan sebelumnya. Peranti itu dapat berupa kata ganti persona seperti dia, mereka, nomina tertentu, konjungsi, keterangan waktu, alat, dan cara. Perhatikan contoh berikut.

A. Bu Maesaroh belum mendapat pekerjaan, padahal dia memperoleh ijazah sarjananya dua tahun lalu. 

B. Pada tahun 1995 terjadi pemberontakan. Waktu itu Hardi baru berumur sepuluh tahun. Dia masih           duduk di kelas tiga sekolah dasar.

C. Jakarta memang merupakan kota metropolis. Di sana berbagai suku bunga dapat ditemukan. Mereka  hidup bertetangga meskipun sehari-hari memakai bahasa yang berlain-lainan.

Pada contoh A kata dia beranafora dengan Bu Mastuti. Pada contoh B frasa waktu itu dan tahun 1996 pada kalimat sebelumnya mempunyai hubungan anaforis. Demikian pula dia dan Hardi. Pada contoh C di sana secara anaforis berkaitan dengan Jakarta, sedangkan mereka dengan berbagai suku bangsa. 

Kebalikan anafora adalah katafora, yakni rujuk silang terhadap antesenden yang ada di belakangnya. Perhatikan kalimat berikut.

E. Setelah dia masuk, langsung Tony memeluk adiknya.

Salah satu interprestasi dari kalimat di atas ialah bahwa dia merujuk pada Tony meskipun ada kemungkinan interprestasi lain. Gejala pemakaian prosnomina seperti dia yang merujuk pada anteseden Tony yang berada di sebelah kanannya inilah yang disebut katafora.


KOHESI dan KOHERENSI

 KOHESI dan KOHERENSI

    Kohesi dan koherensi adalah dua unsur yang menyebabkan sekelompok kalimat membentuk kesatuan makna. Kohesi merujuk pada keterkaitan antara proposisi yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan.Dalam kalimat seperti:

A. Kapan datang?

B. (Saya datang) tadi malam.

kalimat yang menyatakan proposisi mengenai kapan seseorang datang disambut dengan proposisi mengenai waktu kedatangan orang itu. Keterkaitan ini dinyatakan dalam dua kalimat yang secara gramatikal berkaitan.

    Koherensi juga mengaitkan dua preposisi atau lebih, tetapi keterkaitan di antaraproposisi-proposisi tersebut tidak secara eksplisit dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang dipakai. Dalam wacana berikut:

A. Aduh, lapar sekali saya.

B. Tuh, di pojok ada warung.

terlihat jelas bahwa proposisi mengenai rasa lapar dan warung berkaitan, tetapi kalimat A tidak berkaitan secara gramatikal dengan kalimat B.

    Suatu kelompok kalimat yang tidak kohesif atau koheren tidak membentuk wacana. Perhatikan contoh berikut:

A. Kapan datang?

B. Tuh, di pojok ada warung.

C. Aduh, lapar sekali.

D. (Saya datang) tadi malam.


KARYA ILMIAH & TEKNIK PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA

MATERI BAHASA INDONESIA KELAS XII SMK

A. KARYA ILMIAH

      Pengertian karya ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyampaikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar serta isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Karya ilmiah mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan yang sebelumnya sudah sampaikan oleh orang lain serta bertujuan mengembangkan karya ilmiah yang telah dibuat sebelumnya.

Materi Karya Ilmiah dan 

Teknik Penyusunan Daftar Pustaka dapat di DOWNLOAD DI SINI

FUNGSI SINTAKSIS

Fungsi sintaksis

    Tiap kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut. Fungsi itu bersifat sintaksis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat. Fungsi sintaksis utama dalam bahasa adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Disamping itu ada fungsi lain seperti atributif (yang menerangkan secara setara), subordinatif (yang menggabungkan secara bertingkat). 

     Predikat dalam bahasa Indonesia dapat berwujud frasa verbal, ajektival, nominal, numeral, dan preposisional. Berikut ini adalah beberapa contoh predikat.

1. a. Ibu sedang makan di dapur.

    b. Kita tidak harus pergi sekarang.

    c. Masalah koperasi sudah ditelaah oleh pemerintah.


2. a. Gempa minggu lalu keras sekali.

    b. Harga makanan sangat mahal.

    c. Rumah usahawan ini besar dan mewah.


3. a. Ayah saya lurah desa Kemiri.

    b. Pembantu kami tamatan SMP.

    c. Pengalaman guru yang terbaik.

4. a. Dia dari medan.

    b. Sekarang Pak Anwar di Bandug.

    c. Saya ke Madiun minggu depan

Disamping predikat, kalimat umumnya mempunyai pula subjek. Dalam bahasa Indonesia subjek biasanya terletak di muka predikat. Subjek dapat berwujud nomina, tetapi pada keadaan tertentu kategori kata lain juga dapat menduduki fungsi subjek. Dari contoh di atas tampaklah bahwa subjek untuk kalimat (1. a, b, c) adalah ibu, kita, dan masalah koperasi; untuk kalimat (2. a, b, c) gempa minggu lalu, harga makanan, rumah usahawan itu; untuk kalimat (3. a, b, c) ayah saya, pembantu kami, pengalaman; dan untuk kalimat (4. a, b, c) dia, Pak Anwar, dan saya.

Subjek yang bukan nominal terlihat pada contoh yang berikut.

5. a. Membangun gedung makan biaya.

    b. Berhitung tidak mudah.

    c. Merah adalah warna dasar.

    Ada juga kalimat yang mempunyai objek. Pada umumnya objek yang berupa frasa nominal berada di belakang predikat yang berupa frasa verbal transitif aktif; objek itu berfungsi sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Dalam kalimat.

6 Bejo memanggil orang itu.

7. Hal ini merupakan masalah besar.

orang itu adalah objek karena nominal itu (a) berdiri di belakang predikat verbal dan (b) dapat menjadi subjek bila kalimat pasif seperti terlihat pada (6).

6. Orang itu dipanggil Bejo.

sebaliknya maslah besar pada kalimat (7) bukanlah objek, melainkan pelengkap karena meskipun frasa nominal tersebut berada di belakang predikat verbal, frasa itu tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Kalimat (7) dalam bahasa Indonesia tidak gramatikal.

     Yang dimaksud pelengkap atau komplemen mirip dengan objek pelengkap pada umumnya berupa frasa nominal, dan frasa nominaljuga berada di belakang predikat verbal.

BEBERAPA PENGERTIAN MENGENAI KALIMAT

Pengertian Kalimat

    Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk serta perilaku yang sama, atau mirip, dimasukkan kedalam satukelompok, sedangkan kata lain yang bentuk dan perilakunya sama atau mirip dengan sesamanya, tetapi berbeda dengan kelompok yang pertama, dimasukkan kedalam kelompok yang lain. Dengan kata lain, kata dapat dibedakan berdasarkan kategori sintaksisnya. Kategorisintaksis sering pula disebut kategori atau kelas kata.

    Dalam bahasa Indonesia kita memiliki empat kategori sintaksis utama:

1. verba atau kata kerja,

2. nomina atau kata benda,

3. adjektiva atau kata sifat,

4. adverbia atau kata keterangan.

Disamping itu, ada satukelompok lain yang dinamakan kata tugas yang terdiri atas beberapa subkelompok yang lebih kecil, misalnya preposisi atau kata depan, konjungsi atau kata sambung, danpartikel.

    Nomina, verba dan ajektiva sering dikembangkan dengan tambahan pembatas tertentu. Nomina, misalnya dapat dikembangkan dengan nomina lain, dengan kata lain, dengan ajektiva, atau dengan kategori yang lain (gedung = gedung sekolah, gedung bagus, gedung yang bagus itu). Verba dapat diperluas, antara lain, dengan adverbia seperti pelan-pelan (makan = makan pelan-pelan), dan ajektiva dapat diperluas dengan adverbia seperti sangat (manis = sangat manis). Pada tataran sintaksis, nomina dan perkembangannya disebut frasa nominal. Hal yang sama berlaku pada verba yang menjadi frasa verbal dan pada adjektiva pada frasa adjektival. Preposisi yang diikuti kata atau frasa lain menghasilkan frasa preposisional.

Di postingan berikutnya akan dikupas FUNGSI SINTAKSIS

RPP Bahasa indonesia Kelas X, XI dan XII

 Yang membutuhkan RPP bahasa Indonesia SMA/K Kurtilas Revisi:

1. RPP Bahasa Indonesia Kelas X Download DI SINI

2. RPP Bahasa Indonesia Kelas XI Download DI SINI

3. RPP Bahasa Indonesia Kelas XII Download DI SINI











LATIHAN & PEMBAHASAN SOAL BAHASA INDONESIA

 

Ide Pokok

 

1.        Cermati teks berikut!

Kartu tanda penduduk elektronik atau KTP-el sulit untuk dipalsukan. Identitas seseorang dalam KTP-el itu dipastikan tunggal dan data yang dimilikinya autentik sebab kartu tersebut terbuat dari bahan plastik atau polivinil klorida (PWC) dan cip berupa rangkaian elektronik berukuran mikron. Cip yang tertanam di dalam kartu dilengkapi dengan sistem keamanan digital  sehingga tidak terlihat. Pengamanannya terkait dua faktor autentikasi, yaitu mengenali identitas pemilik kartu dan data autentik yang dimilikinya.

 

Ide pokok teks tersebut adalah ....

A.    identitas pemilik kartu dipastikan tunggal

B.     KTP-el dilengkapi dengan polivinil dan cip

C.     kartu tanda penduduk sulit dipalsukan

D.    Cip merupakan sebuah rangkaian elektronik

E.     KTP-el memiliki data yang sangat autentik


SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI

CONTOH DAFTAR HIDUP

 DAFTAR RIAYAT HIDUP

I.    Data Pribadi

       Nama                            : Anita Cahyani

       Tempat, tanggal lahir    : Kebumen, 15 Januari 1999

        Kebangsaan                  : Indonesia

        Agama                          : Islam

        Jenis Kelamin               : Perempuan

        Status Perkawinan        : Belum Menikah

        Alamat                          : Jalan Wahyu Budoyo, No. 13 Kebumen, Jawa Tengah

II.     Riwayat Pendidikan

        Tahun 2018 tamat SMK Negeri Kebumen

        Tahun 2015 tamat S1 UNY, jurusan Ekonomi

        Tahun 2016 kursus bahasa Inggris (LPIA Jogjakarta)

III    Keterangan Lain

        1. Kegemaran (hobi): Olahraga, menulis cerpen dan membaca.

        2. Keterampilan:

            - Menguasai bahasa Inggris aktif;

            - Mampu mengoperasikan komputer;

        3. Organisasi yang pernah diikuti:

            - Karang taruna

            - Badan eksekutif Mahasisiwa S1 UNY Jogjakarta

        4. Memiliki sertifikat seminar kesekretarisan 

 IV   Referensi

        - Joni Iskandar, Direktur PT Indah Sejahtera


Daftar ruwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.



                                                                                                        Kebumen,  19 september 2020


CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN

 Contoh Surat Lamaran Pekerjaan 2

                                                                                                                    Bekasi, 16 September 2020

Hal              : Lamaran Pekerjaan

Lampiran    : satu berkas


Yth. Direktur PT BINTANG 3

        Jalan Yosudarso 

        Kebumen


Dengan hormat, 

        Melalui surat ini saya, Anis Novita 18 tahun, tamatan SMK YAPEK Kebumen dan kursus kesekretarisan, mengajukan lamaran pekerjaan untuk jabatan sekretaris.

        Saya dapat mengetik dengan kecepatan 250 HPM dan mengoperasikan komputer, menguasai korespondensi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta dapat menangani pembukuan.

        Sebagai kelengkapan lamaran ini, saya olampirkan:

1. Daftar riwayat hidup

2. Satu lembvar fotokopi ijazah SMK YAPEK Kebumen

3. Satu lembar Surat Keterangan Kesehatan

4. Satu lembar Surat Keterangan Catatan Kepolisian

5. DUa lembar sertifikat kursus keterampilan

6. Dua lembar pasfoto ukuran 4 X 6 cm

        Atas perhatian dan pertimbangan Bapak, saya ucapkan terima kasih.


                                                                                                                Hormat saya,


                                                                                                                Anis Novita

CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Contoh Surat Lamaran Pekerjaan 1


                                                                                                                    Jakarta, 16 September 2020

Hal            : Lamaran sebagai Tenaga Administrasi

Yth. Manager Personalia

        P.O. Box 007 Pasar Minggu

        Jakarta Selatan



Dengan hormat, 

        Setelah membaca iklan perusahaan bapak/Ibu yang dimuat di Kompas, 16 September 2020, dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai tenaga administrasi. Sebagai bahan pertimbangan, di bawah ini saya sampaikan kualifikasi dan riwayat hidup saya sebagai berikut:

I.    Data Pribadi

      Nama          : Sri Devi

      Kelahiran    : Jakarta, 20 Januari 1999

      Status          : belum menikah

      Alamat        : Jalan Ampera No. 10 Jakarta

II   Pendidikan

      Tahun 2016 lulus D III Administrasi LP3I Jakarta

      Tahun 2013 Lulus SMK Sayang Jakarta

      Tahun 2010 Lulus SLTP Pembangunan Bekasi

      Tahun 2008 Lulus SD Suka Makmur Bekasi

III Pengalaman Bekerja

      Belum ada

IV Keterangan lain

      1. Kegemaran        : olahraga dan menulis

      2. Menguasai bahasa Mandarin secara aktif

      3. Memiliki SIM A dan C

V   Referensi

      1. Drs. ....................., Ketua Prodi D III Administrasi LP3I Jakarta

          Jalan Manggis No.25, Jakarta


        Untuk melengkapi lamaran ini, saya lampirkan fotokopi ijazah dan surat-surat penting lainnya.

        Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.



                                                                                                                        Hormat saya,


                                                                                                                        Sri Devi

        Lampiran:

        1. Fotokopi ijazah Administrasi

        2. Fotokopi ijazah kursus bahasa inggris dan komputer

        3. Surat keterangan sehat

        4. Fotokopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian

        5. Pasfoto ukuran 4 X 6 cm (2 lembar)

                       

Sekilas Tentang Teks Pantun

Pengertian Pantun

Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat lirik dengan rima akhir A-B A-B.

Ciri-ciriPantun

1. tiap bait terdiri dari 4 baris

2. tiap baris terdiri 4 atau 5 kata

3. sajaknya A-B A-B

4. baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

5. barisketiga dan keempat merupakan isi


Jenis-jenis pantun dilihat berdasarkan isi:

1. Pantun tentang lingkungan alam

    contoh : Nangka belanda namanya sirsak

                  Dibuat jus sangatlah nikmat

                  Kalau hutan banyak dirusak

                  Jangan harap membawa manfaat

2. Pantun Agama

    Contoh: Asam hadis asam gelugur

                  ketiga asam riang-riang

                  Menangis dipintu kubur

                  teringat badan tidak sembahyang

3. Pantun Nasihat

    Contoh: Jangan suka makan mentimun

                  Mentimitu banyak getahnya

                  Jangan suka duduk melamun

                  Melamun itu tidak ada gunanya

3. Pantun teka-teki

    Contoh : Kalau puan, puan cerana

                   Ambil gelas di dalam peti

                   Kalau tuan bijaksana

                   Binatang apa tanduk dikaki

4. Pantun Jenaka

    Contoh: Limau purut di tepi rawa

                  Buah di lanting belum masak

                  Sakit perut sebab tertawa

                  Melihat kucing duduk berbedak 

RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA KELAS XII

 

RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA SMK KELAS XII

Sekolah Menengah Kejuruan

BENTUK-BENTUK SASTRA

 

1.      Puisi

Puisi adalah karangan terikat. Puisi dikatakan karangan terikat karena puisi terikat oleh jumlah baris, jumlah suku kata, irama, dan rima ( pengulangan bunyi).

2.      Prosa

Prosa adalah karangan bebas. Prosa dikatakan karangan bebas karena prosa tidak terikat  oleh kaidah yang terdapat dalam puisi, seperti  jumlah baris, jumlah suku kata, irama, dan rima (pengulangan bunyi).

3.      Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog/cerita yang dipentaskan.

 

PROSA

Prosa dapat dibedakan atas prosa fiksi dan prosa nonfiksi

a.       Prosa fiksi adalah prosa yang berisi rekaan sebagai hasil imajinasi pengarang.

Yang termasuk prosa fiksi adalah dongeng, hikayat, cerpen, roman, novel.

b.      Prosa nonfiksi adalah prosa yang berisi fakta atau pendapat logis sebagai hasil kajian atau pengamatan terhadap suatu objek.

Yang temasuk prosa nonfiksi antara lain: esai, resensi, kritik, biogarafi, autobiografi.

DOWNLOAD DI SINI

Ringkasan Materi Tentang Sastra

BENTUK-BENTUK SASTRA 1. Puisi Puisi adalah karangan terikat. Puisi dikatakan karangan terikat karena puisi terikat oleh jumlah baris, jumlah suku kata, irama, dan rima ( pengulangan bunyi). 2. Prosa Prosa adalah karangan bebas. Prosa dikatakan karangan bebas karena prosa tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi, seperti jumlah baris, jumlah suku kata, irama, dan rima (pengulangan bunyi). 3. Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog/cerita yang dipentaskan. PROSA Prosa dapat dibedakan atas prosa fiksi dan prosa nonfiksi a. Prosa fiksi adalah prosa yang berisi rekaan sebagai hasil imajinasi pengarang. Yang termasuk prosa fiksi adalah dongeng, hikayat, cerpen, roman, novel. b. Prosa nonfiksi adalah prosa yang berisi fakta atau pendapat logis sebagai hasil kajian atau pengamatan terhadap suatu objek. Yang temasuk prosa nonfiksi antara lain: esai, resensi, kritik, biogarafi, autobiografi. Prosa juga dapat dibedakan atas prosa lama dan prosa baru a. Prosa lama Ciri-cirinya: (1) Anonim ( tanpa pengarang), artinya nama penulis tidak dicantumkan (2) Istanasentris , artinya cerita-cerita yang dihasilkan mengambil tokoh raja, keluarga raja, atau tokoh orang-orang bangsawan sebagai pemeran utama . (3) Statis, artinya proses perubahan bentuk maupun tema berjalan sangat lambat Macam-macam prosa lama: mite, legenda, fabel, hikayat. b. Prosa baru Ciri-cirinya: (1) Ada nama penulisnya (2) Masyarakatsentris , artinya cerita yang ditulis diambil dari kehidupan masyarakat sehari-hari. (3) Dinamis, artinya terus berubah sesuai dengan perkembangan pribadi penulisnya dan perkembangan masyarakat. Macam-macam prosa baru: cerpen, roman, novel, kisah. CERPEN Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Cerpen hanya menceritakan satu masalah dalam kehidupan tokoh utamanya. Ciri-ciri cerpen : 1. Bentuk tulisan singkat dan padat 2. Tulisan kurang dari 10.000 kata 3. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain 4. Hanya melukiskan satu bagian dari kejadian dalam kehidupan pelakunya. 5. Habis dibaca sekali duduk (dapat dibaca dalam waktu yang singkat) 6. Hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya 7. Meninggalkan kesan yang mendalam 8. Beralur tunggal dan lurus 9. Penggunaan kata-kata sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat 10. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam STRUKTUR CERPEN 1. Abstrak : ringkasan cerita atau inti cerita. 2. Orientasi : pengenalan latar cerita berkaitan dengan tempat,waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen. 3. Komplikasi : urutan kejadian yang dihubungkan dengan adanya sebab akibat. Dalam komplikasi ini muncul berbagai kerumitan/ berbagai masalah/konflik yang akhirnya sampai ke puncak konflik 4. Evaluasi : peristiwa-peristiwa yang mengarah ke penyelesaian masalah 5. Resolusi : pengungkapan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh (penyelesaian masalah) 6. Koda : penutup, berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita/ kesimpulan akhir sebuah cerita. Koda merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks. Komentar/simpulan dapat disampaikan langsung oleh pengarang atau melalui seorang tokoh. Abtrak dan koda dalam teks cerpen bersifat opsional ( tidak harus ada )

SOAL BAHASA INDONESIA (KG)

 SOAL ULANGAN HARIAN BAHASA INDONESIA KELAS XII

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Jelaskan yang dimaksud dengan teks cerita sejarah1

2. Jelaskan beberapa fungsi teks cerita sejarah di bawah ini!

    a. fungsi edukatif

    b. fungsi rekreatif

    c. fungsi inspiratif

    d. fungsi intruktuf

3. Sebutkan ciri-ciri teks cerita sejarah!

4. Jelaskan struktur teks cerita sejarah!

5. sebutkan serta berikan contoh jenis-jenis teks cerita sejarah!

6. Jelaskan perbedaan sejarah fiksi dan non-fiksi!

7. Jelaskan langkah-langkah membuat teks cerita sejarah!

8. Jelaskan pengertian sudut pandang (poin of view)!

9. Sebutkan dan jelaskan macam-macam sudut pandang kepengarangan!

10. Jelaskan tahap-tahap alur dalam cerita!


  

                          *SELAMAT  MENGERJAKAN*

TEKS EDITORIAL

 Mengidentifikasi Informasi Dalam Teks Editorial

Teks Editorial (Tajuk Rencana) merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan, dan bertujuan memengaruhi pendapat atau memberikan interprestasi terhadap suatu berita yang menonjol sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tadi.

Tujuan ditulisnya editorial adalah mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar, serta memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar, serta memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.

Manfaat dari membaca teks editorial selain untuk memperoleh informasi, juga untuk merangsang pemikiran dan mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak sebagaimana opini yang disampaikan dalam teks editorial tersebut.

Jenis teks editorial yaitu:

1. Interpretatif editorial, yaitu jenis teks yang bertujuan menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan            opini untuk memberikan pengetahuan pembaca.

2. Controversial editorial, yaitu jenis editorial yang bertujuan menyakinkan pembaca pada keinginan          atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu.

3. Explanatory editorial, yaitu teks editorial yang menyajikan masalah atau suatu masalah dan                    membuka mata masyarakat untuk memperhatikan suatu isu.

Ciri-ciri teks editorial:

1. Tema selalu hangat

2. Bersifat sistematis dan logis

3. Merupakan opini/pendapat yang bersifat argumentatif

4. Menarik untuk dibaca karena penggunaan kalimatnya yang singkat, padat, dan jelas.

Menganalisis Isi dan Struktur Teks Cerita (Novel) Sejarah

Teks cerita sejarah disajikan secara kronologis atau berdasarkan urutan peristiwa atau kejadian.

Jenis teks cerita sejarah dibagi menjadi dua yaitu sejarah fiksi dan sejarah nonfiksi. Sejarah fiksi meliputi; novel, cerpen, legenda, dan roma. adapun nonfiksi misalnya biografi, autobiografi, cerita perjalanan, catatan sejarah.

Perbedaan antara sejarah fiksi dan non fiksi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sejarah Fiksi

    - Jalan cerita disusun berdasarkan dunia maya.

    - Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih mendalam.

    - Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnua terungkap.

    - Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.

2. Sejarah Nonfiksi

    - Tersusun oleh fakta yang objektif.

    - Gambaran kehidupan tokoh ditulis.

    - Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.

Teks cerita ulang adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan memberi informasi atau menghibur pembaca atau bisa keduanya.

Teks cerita ulang terbagi menjadi tiga, yaitu rekon faktual (internasional), rekon imajinatif, dan rekon pribadi.

1. Rekon faktual (internasional) adalah cerita ulang yang mengandung kejadian faktual seperti 

    eksperimen ilmiah, laporan polisi, dll.

2. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang mengandung cerita imajinatif dengan lebih detail.

3. Rekon pribadi adalah cerita ulang yang mengandung kejadian di mana penulisnya terlibat secara 

    langsung.


Adapun perbedaan antara teks sejarah dan novel sejarah adalah sebagai berikut:

1. Teks sejarah dituntut menunjuk kepada hal-hal yang memang pernah ada atau terjadi,                    

   sedangkan Novel Sejarah dapat menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada atau terjadi, atau 

   kesemuanya bersumber  pada rekaan/khayalan.

2. Teks sejarah, sejarahwan terikat pada keharusan, yaitu bagaimana sesuatu sebenarnya terjadi di masa 

   lampau, artinya tidak dapat direka atau ditambah-tambahi sedangkan Novel Sejarah Novelis bebas 

   sepenuhnya menciptakan dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan di mananya.

3. Teks Sejarah hubungan antara fakta satu dan fakta lainnya perlu dirokontruksi, paling sedikit 

    hubungan tipografis atau kronologisnya. sejarawan perlu menunjukkan bahwa yang ada sekarang 

    dan di sini dapat dilacak eksistensinya di masa lampau sedangkan Novel Sejarah faktor perekayasaan




CONTOH TUGAS TERSTUKTUR

 

TERSTRUKTUR

KISI – KISI DAN SOAL PRAKTIK BERPIDATO

SMK TAHUN PELAJARAN 2019-2020

 

          I.            ASPEK MENULIS

Standar Kompetensi Kelulusan  :

Peserta didik mampu mengemukakan pesan, gagasan, pendapat, pengalaman, dan perasaannya secara logis, dan sistematis dalam berbagai bentuk dan gaya.

 

Ruang Lingkup Materi :

Kemampuan menulis kerangka pidato dan mengembangkan kerangka pidato sesuai dengan tema.

Indikator :

a.       Siswa mampu menulis kerangka pidato sesuai dengan tema

b.      Siswa mampu mengembangkan kerangka pidato menjadi naskah pidato sesuai                             dengan  tema.

A.      Soal :

1.       Pilihlah tema pidato dibawah ini:

a.       Pentingnya pendidikan karakter di sekolah.

b.      Cara Menanamkan Disiplin Peserta Didik.

c.       Disiplin kunci kesuksesan

d.      Peran serta orang tua terhadap pendidikan anak.

2.       Buatlah kerangka pidato sesuai dengan tema yang kamu pilih!

3.       Kembangkan kerangka pidato yang kamu buat menjadi naskah pidato!

 

B.      Rubrik Penilaian :

No

Aspek

Deskripsi

 

 

 

1

 

2

3

4

 

5

Tanda baca dan ejaan

 

Diksi

Keefektifan kalimat

Kesesuaian isi dengan kerangka

Kelengkapan bagian-bagian pidato

Ketepatan menggunakan tanda baca

Dan ejaan

Ketepatan pemilihan kata

Menggunakan kalimat yang efektif

Kesesuaian isi dengan kerangka pidato

 

Kelengkapan bagian pembuka, isi dan penutup

 

 

 

 

Keterangan:

N =

Skor diperoleh x 100

Skor maksimal

1 = tidak tepat/lengkap/sesuai

2 = kurang tepat/lengkap/sesuai

3 = tepat/lengkap/sesuai

Skor maksimal = 15

        II.            ASPEK BERBICARA

Standar Kompetensi Kelulusan :

Peserta diudik mampu mengemukakan pesan, gagasan, pendapat, pengalaman, dan perasaannya secara logis, dan sistematis dalam berbagai bentuk dan gaya.

 

Ruang Lingkup Materi :

Kemampuan berpidato dengan tema yang dipilih.

Indikator :

Peserta didik dapat berpidato dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta suara yang jelas!

 

Rubrik Penilaian :

No

Aspek

Deskripsi

1

2

3

4

1

 

2

 

3

 

4

 

 

5

Volume suara dan artikulasi

Intonasi

 

Kesesuaian isi dengan tema

Ekspresi

 

 

Kelancaran

Keras lembutnya suara

Pelafalan kata jelas dan tepat

Pengaturan jeda, tinggi rendah nada, cepat lambat.

Isi pidato sesuai dengan tema yang dipilih.

Kesesuaian antara ekspresi wajah, gerak, sikap, dan ucapan.

Kelancaran pengucapan

 

 

 

 

 

Keterangan  :

N =

Skor diperoleh x 100

20

1        = Kurang

2        = sedang

3        = baik

4        = sangat baik

Skor maksimal = 20

NA = Skor diperoleh x 100

 

 

Mengetahui,                                                                                                     Jakarta, 

Kepala Sekolah                                                                                                                Guru Mata Pelajaran