Contoh:
Ada kecenderungan penulis menggunakan tanda koma di antara subjek dan predikat jika nomina subjek mempunyai keterangan yang panjang. Penggunaan tanda koma itu tidakbenar karena subjek tidak dipisahkan oleh tanda koma dari predikat, kecuali pasangan tanda koma yang mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Penalaran Deduktif-Induktif
Pada hakikatnya kalimat topik dalam satu paragraf hanya satu. Akan tetapi, ada kalimat topik yang ditempatkan di awal dan di akhir paragraf. Penalaran senacam itu disebut penalaran deduktif-induktif.
Contoh:
Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing filaria. Cacing ini berbentuk slinder, halus seperti benang putih serta berukuran panjang 55-100 mm. Cacing jantan lebih kecil, berukuran 55mm x 0,09 mm. Larva mikrofilaria sekali keluar jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu melalui gigitannya. Kegiatan cacing mini ini menyebabkan kaki dan tangan penderitanya berubah berukuran besar atau yang disebut penyakit kaki gajah.
Pikiran Utama : Penyebab penyakit kaki gajah.
Pikiran penjelas :
- Ukuran cacing filaria.
- Ukuran cacing jantan
- jumlah larva mikrofilaria sekali keluar
- nyamuk memindahkan cacing filaria ke tubuh manusia
Penalaran Induktif-Deduktif
adalah paragraf yang diawali dan diakhiri dengan kalimat penjelas sedangkan kalimat utamanya terletak di tengah paragraf.
Contah:
(1) Pasar Induk Kramat Jati setiap hari dibanjiri pembeli. (2) Sejak pukul 01.00 dini hari, pasar ini sudah mulai ramai. (3) Boleh dikatakan, pasar yang menjual buah dan sayur-mayur itu tak pernah sepi. (4) Para pembeli berdatangan silih berganti dari penjuru Jakarta. (5) Bahkan, ada juga yang datang dari Tangerang dan Bekasi.
Pikiran penjelas: (1) Pasar Induk Kramat Jati dibanjiri pembeli
(2) Pukul 01.00 dini hari sudah mulai ramai
Pikiran utama (3) Pasar Induk Kramat Jati tak pernah sepi
Pikiran penjelas : (4) Pembeli berdatangan silih berganti
(5) Ada juga yang datang dari Tangerang dan Bekasi.
No comments:
Post a Comment