Mengenal Unsur Intrinsik Prosa Fiksi

Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita bebas, yang tidak terikat rima dan irama. Berdasarkan bentuknya prosa terdiri atas novel, cerpen, dan dongeng.
Struktur novel atau cerpen dibentuk oleh unsur-unsur intrinsik yaitu tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat.
1. Tema merupakan inti atau pokok yang menjadi dasar pengembangan cerita. Tema mempunyai              posisi atau kedudukan yang penting dalam sebuah cerita. Untuk memahami tema sebuah cerita            kita harus membaca cerita itu secara cermat-cermatnya.
2. Alur atau Plot
    Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. Pola               pengembangan suatu cerpen atau novel tidak seragam.
    Secara umum, jalan cerita terbagi dalam bagian-bagian berikut:
    a. pengenalan cerita
    b. timbulnya konflik
    c. konflik memuncak
    d. klimaks
    e. pemecahan masalah atau penyelesaian



3. Latar
    Latar atau setting meliputi tempat, waktu, budaya yang digunakan dalam suatu cerita. Latar dapat       bersifat faktual atau imajiner. Fungsi latar adalah memperkuat atau mempertegas keyakinan                 pembaca terhadap jalannya suatu cerita. dengan demikian, apabila pembaca sudah menerima latar       sebagai suatu yang benar, dia akan lebih siap dalam menerima pelaku ataupun kejadian-kejadian         yang ada dalam latar itu.
4. Penokohan
    Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-             tokohnya dalam cerita. Untuk mengembangkan karakter tokoh-tokohnya pengarang dapat                   menggunakan teknik berikut:
    a. Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang.
    b. Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
        1. penggambaran fisik dan perilaku tokoh
        2. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
        3. penggambaran bahasa yang digunakan para tokoh
        4. pengungkapan jalan pikiran tokoh
        5. penggambaran oleh tokoh lain
5. Poin of View atau sudut pandang
    Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
    Posisi pengarang ini terdiri atas dua macam, yaitu:
    a. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita yang                     bersangkutan. Biasanya, tokoh tersebut menggunakan kata ganti aku.
    b. Hanya sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.
6. Amanat
    Amanat merupakan ajara moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca       melalui karyanya. Amanat disimpan rapi dan disembunyikan pengarang dalam keseluruhan isi             cerita. Oleh karena itu, untuk menemukan amanat, tidak cukup dengan membaca dua atau tiga             paragraf, tetapi harus membaca keseluruhan cerita sampai tuntas.
7. Gaya Bahasa
    Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan     jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). (Keraf, 1991 : 113)
    Ruang lingkup gaya bahasa meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, penggunaan majas, dan     penghematan kata.

No comments:

Post a Comment