Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terpenting diantara beratus-ratus bahasa daerah yang jumlah penuturnya berkisar antara beberapa ratus orang dan tujuh puluh juta orang (bahasa Jawa). Di samping itu, ada sejumlah bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Arab, Cina, Jepang, dan belanda, yang digunakan oleh kalangan masyarakat tertentu.Ketiga golongan bahasa itu masing-masing menjalankan fungsi kemasyarakatan yang khusus.
Di antara sejumlah fungsi kemasyarakatan yang terpenting dapat disebutkan
1. fungsi bahasa resmi pada taraf negara atau daerah.
2. fungsi bahasa perhubungan luas.
3. fungsi bahasa pendidikan formal.
4. fungsi bahasa kesenian.
5. fungsi bahasa keilmuan dan keteknologian
Fungsi bahasa resmi pada taraf nasional, misalnya, dijalankan oleh bahasa Indonesia. Hal itu berarti bahwa di dalam segala urusan negara yang resmi, seperti dalam tata usaha, peradilan, dan penyelenggaraan politiknya, dipakai bahasa Indonesia. Di samping itu, dapat dicatat bahwa didalam berbagai upacara adat bahasa daerah juga berfungsi sebagai bahasa resmi. Artinya, bahasa daerah dipakai dimuka umum pada kesempatan seperti itu. Pada pertemuan Internasional yang diselenggarakan di Indonesia, bahasa Asing seperti bahasa Inggris juga diterima sebagai bahasa resmi disamping bahasa Indonesia.
fungsi bahasa perhubungan luas dalam komunikasi antara daerah dan antar budaya ditunaikan oleh bahasa Indonesia dan sejumlah bahasa asing. Dalam fungsi itu bahasa Indonesia menjadi alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan, pemerintahan, dan pelaksanaan pembangunan. Bahasa Asing berfungsi sebagai alat perhubungan antar bangsa dan untuk perolehan ilmu dan teknologi modern.
Fungsi bahasa di dalam sistem pendidikan formal berkaitan dengan garis kebijakan dalam penentu jenis bahasa sebagai bahasa pengantar dan objek studi. Kita berhadapan dalam hal ini dengan tiga tujuan pendidikan. Pertama, bagaimana peserta didik memperoleh kemahiran dalam menggunakan bahasa kebangsaannya demi tercapainya perpaduan nasional dan demi pemerataan kesempatan bekerja yang masyarakatkan kemampuan itu. kedua , bagaimana orang dapat memahami bahasa etnisnya sehingga ia dapat menghayati dan melestarikan warisan budayanya. Ketiga, bagaimana orang dapat mempelajari jenis bahasa asing yang akan membukakan gerbang baginya kedunia ilmu dan teknologi modern dan ke berbagai peradaban lain yang layak dikenal.
Fungsi bahasa kesenian bertalian dengan pengungkapan cabang seni lewat bahasa, seperti bidang prosa, puisi, drama, teater, dan film. Karya seni itu diciptakan oleh penyair, pengarang dan pengubah drama yang latar sosial budayanya beragam-ragam.
Fungsi bahasa keilmuan akan berkembang jika bahasa yang bersangkutan memiliki ragam tulis yang dapat dipakai untuk merekam penelitian dan pengolahan ilmu serta untuk komunikasi ilmiah dalam berbagai jenisnya. Dewasa ini fungsi itu terutama dilaksanakan oleh bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Karena ketiga golongan bahasa itu hidupnya berdampingan, tidak dapat tidak terjadi proses yang saling mempengaruhi. Hal itu tampak sekali dalam bentuk kata dan perluasan kosakata. Hingga kini orang masih terlalu banyak menekankan peranan bahasa daerahnya sebagai sumber dan bukan sebagai penerima. Proses ini sebenarnya bersifat timbal balik. Dalam bahasa daerah masa kini dapat juga disaksikan masuknya unsur bahasa Indonesia. Hal itu sangatlah wajar dan jangan serta erta dianggap pencemaran. Kejadian asimilasi bahasa itu di satu pihak dapat membantu asimilasi bangsa, dan dipihak lain dapat menjamin kelangsungan hidup bahasa daerah yang bersangkutan yang harus menyesuaikan dirinya dengan arus perkembangan masyarakatnya. Karena itu hubungan kedua macam bahasa itu seyogyanya dikembangkan ke arah bagi tugas yang saling melengkapi. Dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia, kita sering tidak dapat terlepas dari pengaruh dunia internasional arena komunikasi antar bangsa memang tidak dapat dicegah. Dalam hal ini bahasa Indonesia dapat manfaatkan bahasa-bahasa asing yang dapat memberi sumbangan untuk mengembangkan bahasa nasional. Kontribusi dari bahasa asing kedalam suatu bahasa nasional. kontribusi dari bahasa asing ke dalam bahasa sebenarnya merupakan suatu hal yang lumrah dan tidak perlu dikhawatirkan selama kita tetap waspada terhadap penyalahgunaannya. Bahasa seperti bahasa Inggris, misalnya, sejak dari lahirnya telah dipengaruhi oleh berbagai bahasa Keltik, Saksono Kuno, Latin, Prancis, dan bahasa-bahasa Indo Jerman yang lain. Demikian pula tanpa kita sadari kita telah menyerap banyak kata asing, antara lain, dari bahasa Sansekerta seperti karya, dwi dan asrama; dari bahasa Belanda seperti kamar, kantor, dan pos; serta dari bahasa Portugis seperti bendera, kemeja, dan jendela. Bahasa dapat berkembang karena adanya kontak dengan bahasa dan budaya lain sehingga perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dapat diikutinya. Satu hal yang perlu dijaga adalah bahwa dalam mengembangkan bahasa nasional ini, di satu pihak, kita harus bersifat terbuka, tetapi di pihaklain, kita harus juga waspada.
No comments:
Post a Comment