Mengenal Jenis-jenis Karangan Eksposisi

Menurut Gorys keraf, Karangan eksposisi atau pemaparan adalahsalah satu bentuk tulisan retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang.
     Berkenaan dengan hal tersebut, eksposisi kerap digunakan dalam tulisan-tulisan ilmiah. Karangan eksposisi berusaha memaparkan sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga para pembaca mendapat pengetahuan yang luas.
Ciri-ciri paragraf eksposisi, antara lain:

  1. erusaha menjelaskan tentang sesuatu
  2. gaya penulisannya bersifat informatif
  3. fakta dipakai sebagai alat kontributif
  4. fakta dipakai sebagai alat konkritasi.
Karangan eksposisi dapat dikembangkan dengan cara analisis. Jenis eksposisi sebagai berikut:
a. Eksposisi analisis ilustrasi
    contoh:
                 Cengkeh, pohon yang tetap hijau, sysygium aromaticum (eugenia carvophullata), asli di         kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang belum terbuka ialah rempah yang penting.                         Disamping penggunaan terpenting sebagai rempah, kuncup bunga yang berbentuk paku, jika             sudah dikeringkan, dipakai di pulau jawa sebagai campuran tembakau, lebih-lebih sesudah tahun      1915, dengan majunya perusahaan rokok kretek di Kudus dan tempat-tempat lain; selain itu,              kadang-kadang sesudah digiling, digunakan untuk mengharumkan kue. Juga menghasilkan                minyak uap yang digunakan dalam obat-obatan dan minyak wangi.



b. Eksposisi analisis perbandingan
    contoh:
                Di lapangan, saat ini para penembak justru tengah menebarkan benih udang vannamei.              Meski harganya lebih murah dari udang windu, tetapi udang vannamei punya keunggulan, yaitu        tahan dari berbagai penyakit. sedangkan, udang windu sangat rentan terhadap penyakit.

c. Eksposisi analisis proses
    contoh:
                Enceng gondok (aichomia Crassipes) pertama kali didatangkan di Indonesia pada tahun           1894 oleh Kebun Raya Bogor sebagai tanaman hias. Mungkin karena bentuk dan warna                     bunganya indah putih kebiru-biruan itu. Tetapi, beberapa tahun kemudian enceng gondok itu             sudah menyebar keseluruh tempat di Indonesia, serta mengganggu berbagai macam perairan,          danau, sungai, bahkan sawah. Berbagai usaha, dengan dana yang tidak sedikit terpaksa                      dilakukan untuk memberantas tanaman ini, dan tidak selalu berhasil.

d. Eksposisi analisis kausal (sebab-akibat)
    contoh;
                Di kalangan tasikmalaya, industri sutra alam merupakan bidang usaha yang cukup serius         ditekuni. hal ini terlihat dari mulai banyaknya usaha pemeliharaan ulat sutra dari telur sampai           menjadi kokon (kepongpong ulat sutra) dan penenunannya yang menggunakan alat tenun bukan         mesin (ATBM). Seperti yang terdapat di Desa Tenjowaringin dan Desa Salawu, Kabupaten                 Tasikmalaya. Kondisi geografis Tasikmalaya yang daerahnya berada di ketinggian antara                 200 meter hingga 600 meter di atas permukaan laut menjadi daerah yang cocok untuk tanaman         murbei.
e, Eksposisi analisis deduksi
    contoh:
                Mentri Pertanian Bungaran Saragih membantah harga beras dan gabah petani anjlok.               Menurut dia, yang terjadi hanyalah penurunan harga dalam kisaran 10% dari harga patokan             yang  ditentukan pemerintah dan hanya terjadi di beberapa daerah di Jawa. Sementara itu, di            Sumatra Utaragabah berada pada harga patokan.
f. Eksposisi analisis induksi
    contoh:
              Di Sumatra Utara, gabah berada pada harga patokan. Hanya di beberapa daerah di Jawa           terjadi penurunan harga dalam kisaran 10% dari harga patokan yang ditentukan pemerintah.             Menurut Bungaran Saragih, Mentri Pertanian Indonesia, tidak benar kalau harga beras dan               gabah petani anjlok.

No comments:

Post a Comment